Pecah Ban? Jangan Sekali-kali Injak Rem
Minggu pagi (15/09) terjadi kecelakaan di tol Jagorawi, tepatnya di pintu keluar Sentul Selatan. Dari beberapa informasi yang berhasil dirangkum, Suzuki APV Arena nahas itu terguling sesaat setelah terjadi pecah ban dan menyebabkan beberapa penumpang di dalamnya terlempar ke luar.
Kondisi pecah ban merupakan kejadian yang telah berulang kali terjadi dan kondisi ini diperparah lagi dengan reaksi pengemudi yang salah dalam menghadapi situasi ini.
Sonny Suksmana, Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI) pun bereaksi dan memberikan pencerahan mengenai cara menghadapi situasi jika terjadi pecah ban saat berkendara. “Hal terpenting saat terjadi pecah ban adalah pengemudi jangan panik sehingga bisa berfikir dengan jernih,” jelasnya.
Setelah syarat dasar tadi terpenuhi selanjutnya dengan beberapa langkah lainnya.
1. Tahan setir ke arah depan.
Biasanya kondisi arah mobil akan berubah sesuai dengan bagian ban yang pecah dan diupayakan agar arah mobil lurus ke depan. Hal ini untuk mengantipasi terjadinya roll over atau terbalik.
2. Jangan menginjak rem
Menginjak rem berakibat akan menyebabkan mobil terbalik karena terjadi cengkraman yang tidak seimbang antara bagian ban yang pecah dengan ban yang masih normal. Lepas pedal gas dan biarkan mobil melambat dengan sendirinya.
3. Tidak menginjak kopling
Bagi kendaraan bertransmisi manual jangan menginjak kopling karena akan menghilangkan engine brake sebagai unsur yang memperlambat laju kendaraan.
4. Tidak menurunkan rasio gir
Bagi kendaraan bertransmisi matic, jangan menurunkan kecepatan dengan melakukan shift ke posisi gigi lebih rendah dengan harapan untuk mendapatkan engine brake yang lebih besar. Kondisi ini memberi reaksi terutama pada cengkraman ban yang berbeda yang akan berakibat mobil jadi susah dikendalikan.