Cara Membaca Kode Ban.

Ban adalah bagian yang vital dari kendaraan, baik motor maupun mobil. Oleh karena itu Anda harus cermat dalam memilih ban untuk kendaraan agar sesuai dengan spesifikasi kendaraan dan peruntukkannya.

Semua ban memiliki serangkaian kode khusus yang menginformasikan spesifikasi ban tersebut. Kode tersebut meliputi ukuran/dimensi, tahun produksi, ukuran tekanan (PSI/pounds per Square Inch), dan maksimal rotasi kecepatan, serta ukuran tekanan beban, dan suhu maksimal saat berputar.

Cermat membaca kode ban pada kendaraan, maka Anda telah melakukan langkah pertama untuk berkendara dengan aman. Banyak sekali kasus kecelakaan yang terjadi karena tak cermat ketika memilih ban.

Komposisi ban dijelaskan oleh kode alfanumerik yang umumnya dicantumkan pada dinding ban bagian terluar.

Kode ban telah berkembang seiring teknologi yang diusung produsen selama bertahun-tahun, hal tersebut terkait dengan campuran kompon karet sebagai bahan dasar ban, serta pengembangan untuk memaksimalkan tingkat ketahanan suhu, atau biasa dikenal dengan Uniform Tire Quality Grade (UTQG), seperti yang dijelaskan oleh Tirerack.com.

Kode pada ban mobil

Di sisi pinggir bagian luar ban mobil tertera rangkaian angka dan huruf yang semuanya mempunyai arti tertentu. Bagi Anda yang masih belum tahu cara membaca maksud dari angka dan huruf tersebut, berikut ada penjelasannya seperti dipaparkan situs resmi Bridgestone dan Discounttire.com.

Sebagai contoh, misalnya ban mobil Anda berkode 205 / 65R15 95H.

  • 205: menunjukkan lebar nominal bagian ban dalam ukuran milimeter.
  • 65: menunjukkan rasio aspek, sebuah perbandingan bagian tinggi ban dengan lebar bagian nya (65 menunjukkan tingginya 65% dari lebarnya).
  • R: menunjukkan konstruksi ban dengan lapisan radial.
  • 15: menunjukkan diameter nominal penggunaan pelek roda (15 inci)
  • 95H: adalah simbol yang menunjukkan kapasitas maksimum beban dan kecepatan ban yang secara aman dapat dioperasikan. Angka 95 merupakan beban maksimum 690 kg per ban, dan H merupakan kecepatan maksimum 210 kmh.

Perlu dicatat, ban juga mempunyai batas kedaluwarsa, biasanya 3 tahun dari tanggal produksi atau sudah menempuh jarak 60 ribu kilometer. Setiap pabrik ban mempunyai kode yang berbeda pada bagian ini, contohnya 1913 yang artinya ban diproduksi pada minggu ke-19 pada tahun 2013.

Kode "DOT" yang merupakan kode kelayakan dari Departemen of Transportation menunjukkan bahwa ban telah memenuhi standar keamanan untuk ban.

Adapun batas ketebalan pada ban Tread Wear Indicator adalah batas dari ketebalan ban. Seperti dijelaskan Rightturn.comtanda ini terletak persis di kedua sisi ban. Biasanya terdapat garis tebal yang membentang di antara kembangan ban. Jika ketebalan ban sudah menyentuh garis tersebut, maka tandanya ban sudah harus diganti.

Di bawah ini adalah arti dari kode batas kecepatan dan beban maksimal pada ban:

Kode Kec. maksimal (km/jam)
P 150
Q 160
R 170
S 180
T 190
H 210
V 240
W 270
Y >300

Kode Beban Maksimal (kg)
62 265
63 272
64 280
66 300
68 315
70 335
73 365
75 387
80-89 450 - 580
90-100 600 - 800

Kebanyakan ukuran ban diberikan menggunakan sistem ukuran ISO Metric. Namun, untuk beberapa truk pick-up dan SUV menggunakan sistem Light Truck Numeric.


Kode pada ban motor

Tak bedanya kode yang tercantum pada ban mobil, pada motor juga terdapat kode alfanumerik yang mesti dipahami pengendara. Berikut dijelaskan cara membaca kode pada ban motor seperti dirangkim dari situs Michelin.asia dan Motorbikewriter.com.

Sebagai contoh ketika Anda melihat kode 180/50R - 17 M/TL, itu artinya,

  • 180: merupakan lebar tapak ban,
  • 50: merupakan tinggi profil ban,
  • R: merupakan kode konstruksi ban dengan type radial,
  • 17: merupakan ring pelek ban yang dapat disematkan,
  • M: menginformasikan batas kecepatan 130 km/jam
  • TL: merupakan jenis ban yang mengadopsi jenis tubeless.

Sedangkan jenis ban motor sendiri terbagi dalam 5 jenis yang disesuaikan dengan karakter medan yang akan ditempuh. Tyre-pneus-online.co.uk dan Biketrackdayshub.com merangkumnya sesuai dengan kategori secara umum.

Terkait dengan kebutuhan dan kenyamanan berkendara, ban motor juga ditentukan dari lebar dan tinggi (misalnya 180/55) yang menentukan profilnya. Beberapa produsen ban seperti Bridgestone dan Dunlop dikenal lebih banyak memproduksi profil runcing (tapak sempit) dibandingkan merek lain seperti Metzeler dan Pirelli yang lebih banyak memperoduksi ban berkarakter radial (tapak lebar).

Sebagai contoh ban motor dengan profil 180/60, model tersebut akan memberi Anda kecepatan lebih dibanding saat menggunakan profil 180/55.

Kegunaan ban

Ban untuk motor sportBan motor dengan karakter "Sport", "Supersport" atau "Hypersport" adalah ban kompon karet lunak (soft compound) yang digunakan untuk olahraga/balap motor. Ban jenis ini tahan pada suhu yang relatif tinggi dan secara kontur, ban jenis ini tak memiliki banyak garis pada tapaknya.

Ban untuk touring
Ban jenis ini biasanya terbuat dari kompon karet kelas medium (medium compound) yang memberikan grip yang sangat baik, namun hanya tahan pada suhu yang lebih rendah dibanding ban untuk motor sport.

Ban untuk aktivitas harian
Ban jenis terbuat dari kompon karet keras (hard compound) dan hanya tahan pada suhu rendah. Secara tampilan ban jenis ini memiliki banyak tapak yang membuatnya nyaman ketika digunakan pada permukaan aspal basah dan kering. Biasanya ban jenis ini memiliki daya tahan lebih lama.

Ban untuk berbagai medan
Ban jenis ini memiliki garis tapak yang cukup tebal dan terbuat dari material karet yang cukup keras. Walaupun berat, ban jenis ini mampu bertahan di beberapa karakter medan jalan, baik yang terjal, berbatu, maupun gerusan aspal ekstrem.

Ban untuk kompetisi
Ban dengan karakter ini dikenal juga dengan sebutan "ban tahu" karena tapaknya seperti tahu. Biasanya digunakan untuk kompetisi pada medan tanah, semisal motocross. Walau terlihat garang, ban jenis ini terbuat dari kompon karet sangat lembut (super soft compound) yang mampu bekerja optimal pada suhu yang sangat tinggi.


Dikutip dari https://www.google.com/amp/s/beritagar.id/artikel-amp/otogen/cara-membaca-kode-ban-agar-tak-salah-pilih 

Close