Salah Kaprah Kaca Film "Lebih Gelap Lebih Adem"
Kaca film sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan untuk menambah
kenyamanan pada sebuah mobil, khususnya di daerah dengan iklim panas
seperti halnya Indonesia.
Salah satu pendapat yang salah kaprah
tentang kaca film yang beredar adalah semakin gelap sebuah kaca film
maka semakin adem temperatur di dalam kabin. “Semakin gelap kaca film
artinya semakin kecil intesitas cahaya yang berhasil menembusnya. Namun
bukan berarti hal ini berlaku untuk intensitas panas yang juga menjadi
bagian dari sinar matahari,” terang Ludwig Hendrias Kuswandi dari Aneka
Film sebagai prinsipal kaca film Vision di Indonesia.
“Visible light transmission (VLT) merupakan satuan prosentase tentang
kemampuan cahaya untuk menembus kaca film. Dan hal ini tidak ada
hubungan dengan kemampuan panas dalam menembus kaca film,” lanjutnya.
“Bagian yang berperan dalam menangkal panas di antaranya adalah Infrared
rejection (IR ) dan Ultraviolet Rejection (UVR). Melalui bagian inilah
panas yang datang dari sinar matahari ditahan agar tidak masuk ke dalam
kabin,” cerocosnya.
Kembali ke VLT, Ludwig kembali menjelaskan
bahwa semakin kecil prosentase yang tertera pada VLT maka secara fisik
kaca film jadi semakin gelap, begitu pun sebaliknya.
Namun
pengertian yang sudah terlanjur beredar di pasar justru sebaliknya,
semakin besar prosentase semakin gelap kaca filmnya. Beberapa produsen
pun akhirnya menyiasati pengkodean produknya dengan mengikuti kondisi
yang beredar luas di pasaran tersebut dengan memberikan kode kaca terang
dengan prosentase kecil dan semakin besar sesuai dengan tingkat
kegelapannya. Namun tentunya tetap mencantumkan prosentase VLT dari kaca
film tersebut.